The Sea-Bell (Frodos Dreme): Puisi Tolkien tentang Laut, Ilusi, dan Rasa Terasing

The Lord of the Rings memuat lebih dari 60 puisi, namun mereka bukan satu-satunya puisi karya Tolkien. Sejak tahun 1910, Tolkien telah menulis puisi dengan beragam tema, seperti mimpi, laut, dunia “faerie“, rasa kehilangan, hingga keterasingan. The Sea-Bell adalah satu di antara beberapa puisinya yang bernada muram walau masih mengandung elemen mimpi dan dunia dongeng yang kental. Bahkan jika Anda hanya membaca karya populer seperti The Hobbit dan The Lord of the Rings, Anda tidak akan kesulitan menemukan kemiripan tema serta atmosfer yang mewarnai karya-karya Tolkien.

Lanjutkan membaca “The Sea-Bell (Frodos Dreme): Puisi Tolkien tentang Laut, Ilusi, dan Rasa Terasing”

Tolkien, Walrus, dan Kamus Oxford

walrus-518233_960_720

Gambar: Pixabay

“Bekerja di sana selama dua tahun memberiku lebih banyak ilmu dibanding periode lain dalam hidupku”, ujar J. R. R. Tolkien suatu ketika, menggambarkan pengalamannya bekerja sebagai asisten Henry Bradley, editor penyusun Oxford English Dictionary selama tahun 1919 dan 1920. Kesan positif ini tidak berlebihan, mengingat Tolkien adalah seorang peminat bahasa. Pekerjaan menyusun kamus Oxford ini pun diperolehnya segera setelah dirinya ditarik dari medan Perang Dunia Pertama, sehingga wajar jika dirinya merasa sangat bahagia bisa kembali ke bahasa dan buku-buku setelah menghadapi kengerian medan perang. Lanjutkan membaca “Tolkien, Walrus, dan Kamus Oxford”

Gadis Matahari, Pemuda Bulan: Tentang Arien dan Tilion

arien_and_tilion___lovers_in_the_sky_by_ingvildschageart-dav5o83

Arien and Tilion, oleh Ingvild Schage

Matahari dan bulan menempati posisi penting dalam berbagai mitologi dunia. Bahkan sebelum kemajuan sains mengungkap karakteristik keduanya secara mendetail, manusia sudah menempatkan keduanya di tempat istimewa, termasuk menciptakan gambaran antropomorfis (berciri manusia) untuk mendeskripsikan mereka. Arien dan Tilion adalah versi serupa di dalam legendarium Tolkien, perwujudan matahari dan bulan yang juga mencerminkan berbagai mitologi di dunia nyata.  Lanjutkan membaca “Gadis Matahari, Pemuda Bulan: Tentang Arien dan Tilion”

What It Means to Read “Roverandom” after My Grandmother’s Death

tales from perilous realm

A week ago, after suffering from years of chronic illness, my grandmother finally passed away. 

Lanjutkan membaca “What It Means to Read “Roverandom” after My Grandmother’s Death”

Tentang Naga-Naga Middle-earth: Lebih dari Sekadar “Monster”

738px-j-r-r-_tolkien_-_dragon

Ilustrasi naga oleh J. R. R. Tolkien, dibuat sekitar tahun 1927/1928

Naga adalah makhluk yang muncul di berbagai cerita rakyat dan mitologi, namun sebagai orang Timur, saya tumbuh dengan dua macam naga dalam cerita-cerita rakyat dan fantasi: naga-naga Timur yang menyimbolkan kebijaksanaan, kesuburan, serta berbagai kualitas positif lainnya, dan naga-naga dari kisah-kisah Barat yang membakar desa, menculik putri raja, serta membunuh manusia dengan napas apinya. Jadi, saya agak geli sekaligus takjub ketika membaca The Hobbit untuk pertama kali dan melihat deskripsi Smaug, serta adegan percakapannya dengan Bilbo, yang rasanya “kok bukan naga banget.”

Ini bisa dipahami kalau melihat naga-naga yang diciptakan Tolkien sebagai bagian dari Middle Earth legendarium. Sesuai dengan embel-embel legendarium tersebut, Tolkien menciptakan sebuah dunia dimana legenda memiliki legenda, dan berbagai tokoh, tempat serta makhluk hidup hanya berupa gaung yang separuh diingat oleh para karakter dalam buku-bukunya. Naga muncul dalam The Silmarillion dan The Hobbit, namun naga-naga dalam The Silmarillion adalah bagian dari legenda masa lalu, sedangkan Smaug dibahas dengan detail karena dia adalah satu dari yang terakhir; naga yang muncul di Abad Ketiga, dan oleh para pembaca The Hobbit serta tokoh seperti Bilbo Baggins dianggap sebagai “naga kontemporer.” Keunikan naga dalam dunia rekaan Tolkien justru karena kisah mereka cenderung tersamar, dan ada pengaruh unik dari legenda serta mitos Nordik, yang juga menjadi minat akademis Tolkien.  Lanjutkan membaca “Tentang Naga-Naga Middle-earth: Lebih dari Sekadar “Monster””