The Worlds of J. R. R. Tolkien: Inspirasi Middle-earth di Dunia Nyata (Ulasan Buku)

The Worlds of J. R. R. Tolkien: The Places That Inspired Middle-earth (Princeton University Press, 2020). Koleksi pribadi. Gambar sampul oleh Flo Snook

“Banyak pembaca sepertinya mengira Middle-earth berada di planet lain!”

The Letters of J. R. R. Tolkien, surat nomor 11, 14 Oktober 1958

John Garth mengawali bab pembuka The Worlds of J. R. R. Tolkien dengan kutipan surat Tolkien untuk Rhona Beare, tertanggal 14 Oktober 1958. Kutipan tersebut hanya awal dari penjelasan panjang tentang asal-usul kata Middle-earth; versi modern atau perubahan dari kata dalam bahasa kuno yang merujuk ke dunia yang dihuni Manusia. Menurutnya, kata middle (“tengah”) merujuk pada pemikiran bahwa dunia tersebut dikelilingi oleh Lautan, diapit negeri es di Utara dan api di Selatan. Dalam surat tersebut, Tolkien juga menambahkan kata Inggris Kuno dan Abad Pertengahan (middan-geard dan midden-erd), menegaskan bahwa Middle-earth terinspirasi oleh dunia nyata.

Lanjutkan membaca “The Worlds of J. R. R. Tolkien: Inspirasi Middle-earth di Dunia Nyata (Ulasan Buku)”

Mengenal Tolkien lebih Dekat lewat “J. R. R. Tolkien: A Biography” (1977)

J. R. R. Tolkien: A Biography, edisi cetak ulang tahun 2000 oleh Houghton Mifflin (terbitan Amerika). Koleksi pribadi.

“Aku tidak suka menyajikan ‘fakta’ terkait diriku, kecuali informasi umum yang ‘kering’…. Bukan hanya soal pilihan pribadi, tapi juga karena aku menolak tren kontemporer kritik sastra, yang memberi terlalu banyak perhatian pada kehidupan penulis. Hal itu hanya akan mengalihkan perhatian dari karya si penulis (jika karyanya memang berkualitas), dan akhirnya malah menjadi fokus utama, sesuatu yang sudah sering terjadi.”

Surat J. R. R. Tolkien untuk Deborah Webster, 25 Oktober 1958

Lepas dari kritikan Tolkien terhadap karya biografi penulis atau seniman, menyelami suatu karya lewat kehidupan pembuatnya bukan hal baru. Karya biografi telah mengalami perkembangan sebagai genre tulisan tersendiri, tidak lagi menjadi bagian kecil dari cabang studi sejarah. Anda bisa menikmati karya biografi sebagai buah karya literatur tersendiri. Biografi Tolkien mungkin tidak menjawab semua pertanyaan tentang karya-karyanya, namun bisa sedikit memberi petunjuk tentang proses penciptaan mereka dari sudut yang lebih personal.

Lanjutkan membaca “Mengenal Tolkien lebih Dekat lewat “J. R. R. Tolkien: A Biography” (1977)”

Tragedi dalam Narasi Indah: Ulasan Buku “The Fall of Gondolin”

Ketika Christopher Tolkien secara tak terduga memutuskan untuk menyunting dan menerbitkan The Fall of Gondolin, banyak yang mengira itu lelucon 1 April (termasuk saya). Baru ketika halaman Facebook The Tolkien Society merilis pengumuman resminya, saya dan banyak penggemar Tolkien di seluruh dunia bersorak. The Fall of Gondolin mungkin baru diterbitkan pada tahun 2018, namun akar penciptaannya telah hadir sejak sekitar tahun 1916 hingga 1917.

Lanjutkan membaca “Tragedi dalam Narasi Indah: Ulasan Buku “The Fall of Gondolin””

Tentang Thranduil

Dari sekian banyak karakter yang hadir di dalam LOTR dan The Hobbit, Thranduil mungkin salah satu yang memancing teka-teki, terutama karena tidak banyak informasi tentang dirinya yang bisa dikorek jika hanya dari kedua buku tersebut. Pohon keluarganya pun sangat unik: hanya ada satu garis yang menghubungkan antara Thranduil dengan Oropher (ayahnya) dan Legolas (anaknya), dan tentu saja saya tidak mengharapkan mereka berkembang biak dengan membelah diri. Jadi, apa yang bisa kita ketahui dari karakter ini?

Lanjutkan membaca “Tentang Thranduil”

Scaling Up: Ulasan Buku “The Dragon: Fear and Power”

Ulasan oleh: Tom Shippey

Buku karya: Martin Arnold

Catatan: tulisan ini adalah terjemahan dari ulasan Tom Shippey untuk buku karya Martin Arnold, The Dragon: Fear and Power, yang dimuat di Literary Review edisi November 2018. Terjemahan ini dibuat dengan izin dari Literary Review. Versi asli yang berbahasa Inggris bisa dibaca di sini.

Terima kasih untuk David Gelber dari editorial Literary Review yang telah memberi saya izin untuk menerjemahkan ulasan ini.  Lanjutkan membaca “Scaling Up: Ulasan Buku “The Dragon: Fear and Power””

Perang yang Melahirkan Imajinasi: Ulasan Buku “Tolkien and the Great War”

tolkien and the great war 2

Dua bulan lalu, saya membeli Tolkien and the Great War: The Threshold of Middle-earth, buku yang sudah lama bertengger di daftar belanja. Karya John Garth ini menjadi incaran saya karena memberi dimensi lebih dalam tentang kaitan antara pengalaman Tolkien dalam Perang Dunia I dengan karya-karya fiksinya, termasuk legendarium Middle-earth.

Lanjutkan membaca “Perang yang Melahirkan Imajinasi: Ulasan Buku “Tolkien and the Great War””

Tawa dan Humor dalam Karya Tolkien (Ulasan Buku “Laughter in Middle-earth”)

laughter in middle earth

Terima kasih untuk Becky Dillon yang sudah jauh-jauh mengirimkan buku ini dari Jerman!

“Dalam bukunya Mr. Tolkien tidak banyak yang lucu-lucu.” 

Lanjutkan membaca “Tawa dan Humor dalam Karya Tolkien (Ulasan Buku “Laughter in Middle-earth”)”

Túrin Turambar and “Spiritual Burden” behind Javanese Naming Philosophy

strongbow_and_dragonhelm_by_ekukanova-d6jt1kq

Strongbow and Dragonhelm, by Elena Kukanova

This blog post was developed into a paper and presented at Tolkien Society Seminar 2018 by Nelson Goering.

When listening to an episode in Prancing Pony Podcast about Of Túrin Turambar chapter in The Silmarillion, I was struck with one particular notion emphasized in the podcast: the fact that Túrin changed his name several times (or bestowed a name by others). Each name reflects different aspect of his life, such as Neithan (“The Wronged”), Gorthol (“The Dread Helm”), Agarwaen, son of Úmarth (“Bloodstained, son of Ill-fate”), Adanedhel (“Man-Elf”), Mormegil (“Black Sword), and the infamous Turambar (“Master of Doom”). These names reflect changes that happened in Túrin’s life.

Lanjutkan membaca “Túrin Turambar and “Spiritual Burden” behind Javanese Naming Philosophy”

What It Means to Read “Roverandom” after My Grandmother’s Death

tales from perilous realm

A week ago, after suffering from years of chronic illness, my grandmother finally passed away. 

Lanjutkan membaca “What It Means to Read “Roverandom” after My Grandmother’s Death”

“The Voyage of Éarendel the Evening Star,” Puisi yang Melahirkan Middle-earth

Tulisan ini dibuat dalam rangka Tolkien Reading Day tahun 2017 yang bertema “Poetry and Songs in Tolkien’s Fictions.”

Ada banyak hal yang terjadi pada tanggal 24 September 1914, dan kebanyakan berkaitan dengan Perang Dunia I. Angkatan Udara Prancis mendirikan skuadron Escadrille 31 di Longvic sebagai persiapan perang. Pasukan Rusia memulai 133 hari pengepungan di Przemyśl. Pasukan Jerman merebut Péronne. Pasukan Inggris tiba di Laoshun untuk membantu pasukan Jepang. Australia menduduki Kota Friedrich Wilhelm di New Guinea.

Dan di sebuah rumah pertanian di pedesaan Nottingham, seorang pemuda berusia 22 tahun menulis puisi berjudul The Voyage of Éarendel the Evening Star.  Lanjutkan membaca ““The Voyage of Éarendel the Evening Star,” Puisi yang Melahirkan Middle-earth”